Sabtu, 29 November 2014

- ENERGI TERBARUKAN - (cerita)

Sebagai negara agraris, perindustrian sawit di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Pada awal Tahun 1968 luas areal perkebunan Kelapa Sawit mencapai 105.669 Ha. Menurut Ditjenbun (2013) pada Desember 1992 luas arealnya berkembang menjadi 467.469 Ha dengan produksi CPO sebanyak 3.276.000 ton, dan pada Tahun 2013 sasaran pengembangan Kelapa Sawit pada Tahun 2013 diperkirakan mencapai 9,15 juta Ha dengan produksi 24,43 juta ton. Selain menguntungkan, hasil industri kelapa sawit menghasilkan produk berupa limbah yang belum diproses secara maksimal. Limbah yang dihasilkan oleh industri sawit ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu limbah cair dan limbah padat yang terdiri dari serabut sawit, cangkang kelapa sawit, batang kelapa sawit, daun kelapa sawit, dan tandan kosong kelapa sawit. Sekarang ini pemanfaatan limbah padat yang belum maksimal. Melihat kondisi perkembangan jumlah areal perkebunan sawit, tidak hanya berdampak pada perkembangan jumlah produksi, tetapi akan berdampak juga pada peningkatan jumlah limbah yang dihasilkan. Tandan kosong kelapa sawit merupakan limbah yang diperoleh setelah tandan buah segar dimasak pada tabung yang bertekanan untuk mendapatkan minyak dalam sebuah proses yang disebut sterilisasi, pada umumnya setelah melalui proses tersebut tandan kosong dibiarkan begitu saja.
Dalam industri kelapa sawit pada umumnya pengolahan kelapa sawit hanya mengolah untuk memperoleh minyak yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Sedangkan ampasnya digunakan sebagai pupuk kompos, pembakaran pada boiler, dan tandan kosong kelapa sawitnya hanya dibiarkan menumpuk. Tandan kosong kelapa sawit memiliki  kandungan zat lignin dan selulosa yang banyak sehingga mempunyai material yang keras dan proses dekomposisi yang terjadi dalam waktu yang lama. Pemanfaatan limbah industri kelapa sawit ini diharapkan bisa dilakukan secara maksimal terutama menjadi sumber energi alternatif. Hal tersebut dapat diolah menjadi bahan baku komposisi biogas. Dengan memanfaatkan rumen sapi sebagai limbah peternakan, yang dalam rumen sapi tersebut terdapat berbagai macam jenis bakteri yang mampu untuk mempercepat proses pembentukan biogas.
Selain permasalahan limbah, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam termasuk bahan bakar fosilnya bahkan dimata dunia Indonesia dikenal sebagai negara pengimpor minyak mentah, namun kondisi sebaliknya yang terjadi di Indonesia adalah terjadinya krisis bahan bakar. Indonesia memproduksi 345 juta barel, mengimpor minyak mentah sebesar 124 juta barel pada Tahun 2010 dan mengkonsumsi 423 barel. Terdapat devisit sebesar 97 barel per tahun. Cadangan minyak Indonesia sebesar 3,7 milyar barel atau setara dengan 0,3% cadangan minyak dunia, (ESDM, 201).
Hal itu sangat berbanding terbalik dari apa yang selama ini diketahuai bahwa Indonesia menjadi pengimpor minyak dunia, namun bukan penikmat hasil sumber daya alam secara penuh termasuk bahan bakar minyak itu sendiri. Jika hanya mengandalkan ketersediaan bahan bakar fosil yang ada, maka 50 tahun kedepan Indonesia akan menjadi negara yang miskin energi.
Itu sebagian isi dari Latar Belakang penelitian tugas akhir saya untuk mendapat gelar ST. Pada tanggal 23-07-2014 lalu, alhamdulillah saya berhasil mempertahankan apa yang menjadi hasil dari penelitian saya dihadapan 3 Dosen Penguji (2 dosbing). kurang lebih 2 jam di dalam ruangan dan pada akhirnya bisa keluar dan sujud syukur. Pada penelitian yang saya lakukan ini, 100% menggunakan limbah yang tidak terpakai, yaitu Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS), dan Limbah Rumen Sapi (Cair). 

Limbah Rumen

 Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (udah dicacah).

        Emeng perjuangan banget untuk tugas akhir biogas ini. Dari proses awal sampai akhir itu cuman Anak Demo House yang tau :D. Suka dukanya tar aja dehh ceritanya :D.  Gak ngerti demo house kan makanya sesekali datang main ke Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, disana ada lab khusus untuk penelitian tentang energi terbarukan. Jadi yang peduli sama Negara ayoo mari membuat sesuatu yang bisa berguna untuk negara dan bangsa, apa lagi sekarang BBM udah naik. Jadi mahasiswa itu wajib untuk kritis, walaupun di jurusan saya gak ada yang namanya Mata Kuliah "Wajib Kritis" :D. Tapi sebagai mahasiswa yang mencoba untuk kritis, maka saya angkat bicara untuk masalah BBM yang sedang melambung naik tanpa memikirkan nasib anak kost (Curhat). "Saya setuju dengan teman-teman mahasiswa yang turun ke jalan untuk memprotes kenaikan BBM, saya sangat setuju. Dan untuk mahasiswa yang kritis lainnya ayo sama" berfikir bagaimana cara untuk tidak bergantung dengan BBM di masa depan. Udah tau kan kabar tentang persediaan BBM kita sendiri .???, mungkin cukup buat kita , tapi buat anak cucu kita bagaimana (Insyaallah) .???." , :D . Sebagai planing kedepan biogas ini akan saya presentasikan untuk pemerintah kota Tarakan, karena setelah saya fikir-fikir ada banyak manfaat yang bisa dihasilkan (Rencana sih) hahhahaaaaaaa. Kayanya udah terlalu panjang basa-basinya nie hahaaaaaaaaaaa.


Nah ini penampakan Demo Housenya Gannn


Diresmikan langsung oleh ... (Baca aja sendiri entar dibilang ria lagi)

           Nah selanjutnya dari limbah" tersebut ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti persiapan Rangkaian Biodigesternya, alat, bahan , serta kebutuhan lain yang akan mendukung penelitian ini. Pada rangkaian biodigester ada beberapa macam alat pada rang kaian ini seperti, Manometer U, Digester, Termostat, Pompa, Bak penampung digester. 


Ini nih Rangkaian Biodigesternya, Tapi Digesternya sih belum ada yakkk :D

       Setelah rangkaian Biodigester selesai maka ada beberapa hal yang di perhatikan disini antara lain porsi penggunaan bahan, entah dari airnya, limbah TKKSnya ataupun rumennya. Untuk penelitian ini sendiri ada 4 perbandingan yang saya gunakan dengan bahan yang sama dan porsi yang berbeda. Tapi sebelummya ijinkan saya memperkenalkan para master Mix Design jebolan Demo House .

Dari kiri Ke kanan:(Yayan, Husen, Budi, Baginda),
 Ceritanya tuh lagi bahas mix design Biogas.

     Saya mulai dari Bang Yayan, bang Yayan itu jurusan TS dari tim Beton Geopolimer. Bang Husain, beliau jurusan TS juga Dari tim Beton juga, Bang Budi juga Jurusan TS, Dari tim Paving, mereka bertiga ini senior saya walaupun beda jurusan, tapi sudah seperti saudara sendiri. Nah sekarang yang terakhir adalah Baginda. Baginda .??. siapa ?? gak ada orang .?. Maestro dibalik 3 abang ini bahkan bisa dijulukin Sherlock Holmes atau aktor dibalik layar, mungkin cuman bisa ngomong gitu aja gak boleh sebut mereeeekkk , tar banyak yang cari digoogle, hahaaaa. 


Kebiasaan lama ra'ono udud, ra'iso mikir.


Nah ini idenya udah ketemu kyanya.



            Nah sekarang sesi hitung-hitungan porsi penggunaan bahan

     Nah ceritanya foto diatas ini kan lagi diskusi masalah mix designnya, sekarang persiapan bahannya, singkat aja ya langsung kesesi foto, kalau ada yang mau ditanyakan bisa coment aja, Ok.


Limbah hasil cacahan dimasukkan kedalam wadah kemudaian ditimbang, sesuai kebutuhan berdasarkan Mix design yang kita punya.


Sama dengan limbah Tkks, Air juga seperti itu.



Noh penampakan bahan yang udah di timbang kemudian di packing :D,
(kaya mau berangkat aja)

        Proses selanjutnya yaitu searching bakteri anaerobik, ngerti ?? ya sudah cari dulu diopah google apa itu bakteri anaerobik. Langsung saja menuju ke RPH (Rumah Pemotongan Hewan) untuk memperoleh rumen yang segar, sebagai sumber bakteri untuk merombak kandungan kimia yang terdapat pada bahan baku limbah yang saya gunakan. Sekin (Sekedar info) untuk pengambilan Rumen untuk region Jogja biasanya jam 23.00-03.00 Subuh. kebayangkan betapa sulitnya perjuangan seseorang yang skrip, Inilah tugas akhir yang paling Lakiii banget :D hahahaaa. Ok lanjut ke TKP aja. 

Laki banget brooo berjuang demi Anisah.
Tuh jari tengah spesial banget buat yang suka gangguin Anisah aneee pas ane lagi sibuk berjuang, Ente sibuk mau nikung cinta aneee.


Noh bener-bener laki kan, liat aja itu tumpukan Berkah dari yang maha kuasa untuk kelancaran TA saya.

   Nah pada proses pengambilan rumen ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu, penggunaan safety seperti kaos tangan karet, masker, kalau perlu yang anak mami anak mami yang biasanya injak lumpur nangis, mending sewa baju astronot aja yakk, soalnya baunya itu tahan lama, ngalahin parfum pinggir jalan, baunya tahan hingga berminggu-minggu. Selanjutnya setelah apa yang dilakukan seperti gambar diatas, kita kembali ke Demo House. Proses selanjutnya yaitu mengukur berat yang kita butuhkan pada tiap variasi campuran. kemudian melakukan pencampuran 3 bahan utama yang digunakan kemudian dimasukkan kedalam digester.


Mengukur berat rumen yang akan kita gunakan.


Memasukkan Limbah TKKS dan air kedalam wadah pencampuran


Memasukkan Ramuan ajaib dari RPH tadi (Rumen Cair).


Sebelum diaduk mari berdoa dulu


Aduk sampai bahan tercampur rata. 
Biar asik bayangin aja yang enak-enak sambil ngaduknya, insyaallah berkah.:D

    Setelah proses pencampuran, maka selanjutnya adalah proses pemasukan kedalam digester. Sekedar info (Sekin), Pada penelitian ini semua proses diatas mulai dari penimbangan bahan sampai pengadaan rumennya dilakukan pada hari yang sama. Untuk pencampuran dan kemudian pemasukan bahan baku biogas kedalam digester juga dilakukan dihari yang sama pada pukul 5 subuh, Mungkin ada yang bertanya kenapa setelah dicampur langsung dimasukkan kedalam digester, gk nunggu ??? Nah hal tersebut dimaksudkan untuk mempertahankan kesegaran bakteri yang terkandung didalam rumen tadi. untuk lebih tepatnya kalau dah tau bakteri anaerobik itu apa, pasti entar ngerti juga Ok. 


Nah ini proses pemasukan kedalam digesternya.


Nah ini Digester yang udah terisi bahan baku untuk menghasilkan biogaas.


NEXTTT dlu yaa ke hasil.




















  




 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management